Langsung ke konten utama

Mengapa Kita Harus Zakat ?

Pertanyaan seperti itu mungkin pernah kita dengar dari orang sekitar kita, atau mungkin diri kita juga pernah mempertanyakan hal tersebut. Padahal jika dipikir uang kita yang berada di dompet, bank, celengan, harta, pertanian, gaji merupakan uang kita, hasil dari kerja keras kita. Itu berarti uang tersebut sepenuhnya untuk kita, tapi kenapa kita harus menyisihkannya untuk zakat?


”Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Baqarah: 110)

Kedudukan Harta dalam Islam

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami terlebih dahulu kedudukan harta dalam Islam. Selama hidup di dunia, kita akan selalu dikelilingi oleh hal-hal atau benda-benda yang kita klaim sebagai milik kita. Keluarga, rumah, pekerjaan, pancaindera, harta, ilmu pengetahuan, keahlian, dan sebagainya semua kita sebut sebagai milik kita. Akanteapi, benarkah itu semua milik kita? Sejak kapan semua itu menjadi milik kita?

Karena itu, ada beberapa hal yang harus dicamkan oleh seorang Muslim dalam menyikapi harta benda, di antaranya adalah sebagai berikut.

1.         Harta adalah anugerah dari Allah Swt. yang harus disyukuri. Tidak semua orang mendapatkan kepercayaan dari Allah untuk memikul amanah harta benda. Karena itu, ia harus disyukuri sebab jika mampu memikulnya, pahala yang sangat besar sudah menanti. 

2.     Harta adalah amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap kondisi —entah itu baik atau buruk— yang kita alami harus kita hadapi dengan baik sesuai dengan keinginan yang memberi amanah. Di balik harta melimpah, ada tanggung jawab dan amanah yang harus kita tunaikan. Harta yang tidak dinafkahkan di jalan Allah akan menjadi kotor karena bagian halal yang merupakan hak pemiliknya dengan bagian haram yang merupakan hak kaum fakir, miskin, dan orang-orang yang kekurangan lainnya telah bercampur. Allah Swt. berfirman, ”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya, doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. at- Taubah 9: 103).

3.     Harta adalah ujian. Ujian bukan hanya kemiskinan. Kekayaan pun merupakan ujian yang sangat berat. Persoalannya bukan pada kaya atau miskin, tetapi pada cara menghadapinya. Kedua kondisi itu ada pada manusia. Tujuan di balik itu hanya satu, yaitu Allah ingin mengetahui siapa yang terbaik amalannya. Bagi yang berharta, tentunya, ada kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan terhadap harta tersebut.

4.       Harta adalah hiasan hidup yang harus diwaspadai. Allah Swt. menciptakan beraneka ragam hiasan hidup bagi manusia. Keluarga, anak, dan harta benda termasuk di dalamnya. Dengan adanya hiasan, hidup menjadi indah. Namun, patut disadari bahwa pesona keindahan hidup itu sering menyilaukan hingga membutakan mata hati dan membuat manusia lupa kepada-Nya dan lupa pada tujuan awal penciptaan hiasan itu. Semua itu hakikatnya adalah titipan dan ujian. “Sesungguhnya, harta dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). Di sisi Allahlah pahala yang besar” (Q.S. At Taghabuun 64: 15).

5.     Harta adalah bekal ibadah. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Karena itu, segenap perangkat duniawi, baik yang materiil maupun yang nonmateriil, tercipta sebagai sarana yang bisa digunakan manusia untuk beribadah. Kekayaan adalah salah satu sarana ibadah. Ia bukan hanya menjadi ibadah manakala dinafkahkan di jalan Allah, melainkan juga sudah bernilai ibadah manakala manusia mencari nafkah untuk keluarganya dan selebihnya untuk kemaslahatan umat dengan ikhlas. Jika harta dipergunakan sebaik-baiknya, pahala yang amat besar menanti. Namun, jika tidak, siksaan Allah sangatlah pedih.

Islam sangat menekankan harta benda sebagai kepemilikan yang tidak terpusat pada satu atau segolongan orang. Namun, hal itu tidak lantas dipahami bahwa Islam mengabaikan sama sekali hak individu untuk menikmati harta yang telah diusahakannya dengan susah payah. Allah Swt. menegaskan dalam Al Qur’an, “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya sehingga kamu menjadi tercela dan menyesal” (Q.S. Al Israa’ 17: 29).

Sudah terjawabkah pertanyaannya? Semoga kita bisa lebih memahami hakekat harta yang sejatinya bukan milik kita. Alangkah mulianya jika apa yang kita punya tidak hanya berguna bagi kita, tapi juga untuk orang yang membutuhkan, maka Allah pasti dengan segannya menambah rezeki Hamba-Nya. Zakat anda dapat disalurkan ke Yayasan Anak Bangsa www.anakbangsa.info Not Profit Organization to Help Poor Children on Education and Leadership.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Discovering Talent Management at Danone

Keseruan  Karyawan Danone dengan Bloggers Apa yang kalian tau tentang Danone Indonesia? Aqua, Vit, Bebelac, Nutricia yess Peduli lingkungan dan alam yess One planet one health yess Commit to sustainability yess Healthy Bussines bring happy and healthy yess To healthier Indonesia yess Apa yang kalian tau tentang bekerja di Danone ? The great place to work yess Lingkungan dan suasana kerja yang ramah dan kekeluargaan yess Tempat yang menyenangkan untuk bekerja yess Kantornya cozy, casual, kece, kekinian yess Bisa go internasional melaui program internasional assignment wooww Peduli talent dan pengembangan karyawan yess Banyak program talent managemen yang kece yess Ada program parental policy yaitu cuti melahirkan 6 bulan untuk karyawati yess Ada Management Trainee kerenn. Danone sebagai perusahaan multinasional mempunyai komitmen tidak hanya terhadap karyawan tapi juga untuk tempat kita semua tinggal yaitu Bumi ini, Danone mempunyai visi ; One Planet One Health, the health

Me - YABI | Yayasan anak Bangsa Indonesia | Leadership Program

Me and (YABI) Yayasan Anak Bangsa Indonesia Saya merupakan salah satu peserta leadership program. Leadership Program ini merupakan salah satu program dari Yayasan Anak Bangsa Indonesia.  Terhitung sudah 3 tahun saya bergabung di yayasan anak bangsa Indonesia. Saya sekarang sedang bekerja di Rs. Holistic Purwakarta dan seadang menempuh pendidikan jurusan gizi. Dalam waktu 3 tahun ini mungkin masih panjang dan banyak hal yang harus saya raih dan saya realisasikan. Saya dan rekan kerja di Holistic Purwakarta Saya dulu hanya remaja sederhana yang tidak ada istimewanya, saya tidak begitu aktif di kegiatan sekaolah tapi saya lebih suka di kegiatan social pendidikan saya membantu anak – anak untuk belajar membaca Al Quran dan memberikan pelajaran tambahan / les. Itulah kegiatan saya sehari – hari. Tinggal di kota kecil membuat saya tidak terlalu punya banayk impian yang penting dapat kerja dapat uang kalo udah cukup umur ya nikah. Aduhhh gak banget ya rencana hidup saya terla

Roti Tawar Vs Nasi Putih

GOOD FOOD GOOD MOOD GOOD LIFE Sarapan adalah kegiatan makan pagi untuk memenuhi energi manusia untuk beraktivitas. Menu sarapan bermacam tergantung mereka menganut paham yang mana. Hehe tidak segitunya. Kalo kita tengok kebudayaan orang barat, mereka gemar sarapan dengan roti. Ada roti tawar, roti tawar manis,  sandwitch. Dan saya belum menemukan alasan pasti mengapa orang barat doyan sarapan roti. Dugaan saya makan siang nasi aja jarang, mugkin karena memang nasi bukan makanan pokok yang sering dimakan. Negara barat komoditasnya gandum dan kita tau bahwa bahan utama roti adalah gandum. Gak salah kalo orang barat makannya roti mulu. Dan Negara kita tercinta juga banyak yang mengikuti adat orang barat tersebut. Berbagai alasan muncul ada yang mengatakan keren seperti orang barat. Ada juga yang beralasan karena praktis. Exactly itu mungkin alas an yang paling masuk akal. Tapi tidak jarang juga yang tetap memakan nasi bisa nasi putih, nasi goreng, bubur ayam, lontong dll. Banyak